KFW Development Bank Head of Division Urban Development and Mobility East Asia bersama Sophie Deputy Representative UNDP Indonesia, saat melakukan kunjungan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu 4/12
Palu – Sebanyak 31 proyek rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana di Sulawesi Tengah melalui kegiatan UNDP yang didanai Bank Pembangunan Jerman (KFW) bakal dilakukan evaluasi. Hal ini disampaikan Burkhard Hinz selaku KFW Development Bank Head of Division Urban Development and Mobility East Asia bersama Sophie Kemkhadze selaku Deputy Representative UNDP Indonesia, saat melakukan kunjungan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, bertempat di Rumah Jabatan Gubernur, Sabtu 4 Desember 2021.
Adapun 31 Proyek rehabilitasi dan
rekontruksi dampak bencana Sulawesi Tengah melalui Kegiatan UNDP yang didanai
Bank Pembangunan Jerman (KFW, red), yakni bidang Kesehatan 4 Proyek, antara lain Proyek
Rehabilitasi RS Anuntapura, RS. Torabelo dan Puskesmas Kulawi , dan Puskesmas
Malei.
Selanjutnya, pada proyek bidang
Pendidikan sebanyak, 21 Proyek Rehabilitasi dan Pembangunan Sekolah di Sigi,
Donggala , Palu dan Parigimoutong. Dan Pembangunan Infrastruktur TPA di Kota
Palu dan Donggala dan Proyek Pengembangan Sosial Ekonomi.
“Untuk melakukan Evaluasi
terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Rehab dan Rekontruksi yang didanai KFW dan sebagai pelaksana UNDP Co Indonesia, yang
dimulai 31 Desember 2021 - 31 Desember 2022,” kata Burkhard Hinz.
Burkhardz menambahkan, proyek rehabilitasi
dan rekonstruksi dampak bencana di Sulawesi
Tengah melalui kegiatan UNDP yang didanai KFW, memakan total anggaran sebesar
EUR 25,000,000 atau sama dengan USD 28.441,411. Hal ini bertujuan untuk rehabikitasi
dan rekontruksi infrastruktur layanan dasar publik dengan kerusakan kritis
dengan mempertimbangkan kebutuhan secara jender dan Rehabilitasi infrastruktur
ekonomi masyarakat untuk pemulihan mata pencaharian.
“Bantuan yang diberikan melalui
Bank Pembangunan Jerman yang dilaksanakan UNDP , dan Anggaran yang dialokasikan
masih tersedia sehingga diharapkan kerjasama dan dukungan pemerintah daerah
agar proyek kemanusiaan dapat ditingkatkan terus agar masyarakat terdampak dapat
kembali pulih, termasuk untuk Pembangunan TPA Sampah di Palu dan Donggala,” kata
Bukahardz
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah
Drs. Mamun Amir, menyampaikan bahwa kondisi fiskal Sulawesi Tengah sangat
terbatas untuk percepatan pemulihan dampak bencana. Menurutnya, pemerintah
Provinsi sudah berusaha untuk memberikan dorongan untuk percepatan pemulihan
dampak bencana sulawesi tengah untuk pembebasan Tanah lokasi pembangunan Huntab
yang kami anggab sudah sangat terlambat, sehingga pemerintah provinsi
mengalokasikan anggaran sebesar 61,8 M , untuk kabupaten Sigi, Donggala dan
Kota Palu.
“Dukungan dan Bantuan Lembaga
Donor dan bantuan semua pihak secara kalaborasi dan bersama sama melalui Bank
Pembangunan Jerman dan UNDP untuk dapat mempercepat peningkatan
pembangunan dan kejahtraan masyarakat sulawesi tengah, lebih jauh Wakil
Gubernur menyampaikan dengan rencana pemindahan ibu kota negara baru di
Kalimantan maka Sulawesi tengah dipersiapkan menjadi daerah penyangga ibu kota
Negara yang baru untuk itu peningkatan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk
membangun koneksitas arus barang produksi masyarakat menuju Ibu Kota Negara
baru Kedepan,” kata Ma’mun. (Bal)
Posting Komentar