suratsulteng.com, Morowali - Bupati Morowali, Drs. Taslim menghadiri acara Khatmil Qur'an dan Ramah Tamah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Desa Wosu, Bungku Barat, Jumat (24/06/2022).
Acara tersebut digelar dalam rangka memeriahkan pisah kenang siswa kelas VI SDN 1 Wosu Tahun Pelajaran 2021/2022. Untuk diketahui, khatmil qur'an merupakan agenda yang setiap tahun dilaksanakan di SDN I Wosu guna mendukung perkembangan pembelajaran BTQ (Baca Tulis Al-Qur'an).
Turut hadir di antaranya Ketua TP PKK Kab. Morowali, Ny. Asnoni Taslim, Anggota DPRD Morowali, Asgar Wahab, unsur Forkopimcam, para wali murid, para Kepala Sekolah SMP, MTs dan SD se Kecamatan Bungku Barat serta insan pers.
Kepala SDN I Wosu, Asfar, S.Pd.I., dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada seluruh siswa kelas VI yang telah menyelesaikan proses pembelajaran di sekolah. Ia juga berterimakasih kepada orangtua siswa yang terlibat aktif mendukung proses belajar anak dengan membimbing mereka untuk taat terhadap peraturan dan program sekolah.
"Selamat belajar di tempat yang baru, sekolah yang baru, guru yang baru dan teman yang baru. Dan terima kasih kepada orangtua murid yang telah mengarahkan anak-anak untuk taat kepada guru dan melaksanakan program sekolah," tuturnya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bahwa acara ini juga merupakan wujud syukur atas terpilihnya SDN I Wosu sebagai Sekolah Penggerak Angkatan II Kabupaten Morowali. Asfar mengatakan pihaknya siap menyukseskan program nasional tersebut.
"Kami bangga dengan capaian ini, kami berkomitmen siap menyukseskan program nasional ini," pungkas Asfar.
Sementara, Bupati Morowali, Taslim menyampaikan rasa bangganya sebagai alumni SDN I Wosu. Sebab kata dia, SDN I Wosu terbukti telah melahirkan kader terbaik yang berhasil menduduki puncak pimpinan dan menjadi tokoh nasional. Dirinya kemudian mengungkapkan pelbagai keunggulan yang dimiliki SDN I Wosu agar pihak sekolah lebih proaktif dalam menyosialisasikan ke masyarakat.
"SDN I Wosu lulusannya banyak yang menjadi pemimpin, di Bungku Barat ini adalah satu-satunya sekolah yang lolos terpilih sebagai Sekolah Penggerak. Kualitasnya tidak kalah dengan kualitas pesantren karena disini juga rutin melaksanakan khatmil qur'an. Program pembelajaran BTQ itu membuktikan bahwa disini juga anak-anak dipersiapkan dan dididik tidak hanya cerdas berintelektual namun juga memiliki karakter yang baik. Itu yang perlu disosialisasikan," terang Taslim.
Menyoal program Sekolah Penggerak, Taslim menyampaikan bahwa program ini penting mendapat dukungan dari semua pihak khususnya pemerintah, masyarakat dan orangtua. Sebab menurut Taslim pendidikan seyogyanya menjadi tanggungjawab bersama khususnya peran orangtua untuk menyiapkan lingkungan yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak.
Sebagai informasi, Sekolah Penggerak merupakan sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik (red; numerasi dan literasi) guna mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
"Dalam program ini siswanya akan mendapatkan pendidikan secara holistik untuk melahirkan anak berdaya saing kedepan yang memiliki pengetahuan dan ditunjang dengan karakter yang baik. Dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional ini membutuhkan dukungan semua pihak baik itu pemerintah, masyarakat dan orangtua," urai Bupati.
Tentunya, guru harus lebih dulu memiliki kemampuan dan karakter agar siswanya bisa memiliki kompetensi yang baik. Namun perlu diingat bahwa pendidikan jangan hanya diberikan kepada sekolah dan guru, tanpa dukungan orangtua maka itu tidak akan sukses. Lingkungan keluarga yang kondusif mempengaruhi sebuah proses pembelajaran. sekolah, masyarakat, pemerintah dan rumahtangga ini harus berkolaborasi.
Acara kemudian ditutup dengan penyerahan Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) secara simbolis oleh Bupati. Acara penutup dimeriahkan dengan penampilan tari Luminda dan tari kreasi SDN I Wosu.
Posting Komentar